Bagi sebagian orang, mungkin ada yang tidak suka pada terasi. Bumbu penyedap masakan yang dibuat dari ikan kecil atau udang yang dihaluskan ini, memang memiliki bau khas yang menyengat, hingga bagi sebagian orang ada yang tidak menyukai. Namun demikian, banyak juga yang menyukai bumbu penyedap sambal ini. Bagi para penggemarnya, tak lengkap rasanya makan jika di meja makan tak tersedia sambal terasi.
Selain dibuat sambal, banyak juga emak-emak yang membuat lauk cukup dengan mencampur terasi, bawang
dan garam, lalu digoreng dan hasilnya dijadikan teman nasi untuk makan. Itulah
sebabnya, di wilayah pantura ada penganan yang menjual siwang (akronim dari
terasi bawang). Rasanya sangat sedap, dikemas menggunakan toples kecil, bak abon
yang menggoda.
Jaman dulu, terasi juga digunakan sebagai bumbu membuat nasi
goreng. Bumbu lainnya adalah bawang, cabe rawit dan kencur, digoreng ke dalam sedikit
minyak, lalu masukkan nasi, beri garam, aduk rata. Setelah rata dan matang,
angkat dan hidangkan. Sarapan pagi yang sederhana namun sedap, memberi energi yang
luar biasa, menambah semangat untuk melakukan aktifitas seharian.
Pagi tadi, saya membuat nasi goreng terasi, sebagai “panineungan”
masa lalu. Dulu, ibu saya suka membuat menu nasi goreng dengan menambahkan
terasi, dan itu sangat saya suka. Tadi, saya mencoba membuatnya dan dihidangkan
buat suami dan anak-anak, Alhamdulillah mereka juga suka. “Besok bikin lagi ya,
Mah!” Alhamdulillah, kebahagiaan seorang ibu adalah ketika masakan yang mudah
dibuat, disenangi oleh anak-anak.
Ada yang berkenan mencobanya? Mangga. 💓
#NH
23-03-2021
0 Komentar