NHernika

6/recent/ticker-posts

Téh NH Ngeblog

Téh NH Ngeblog (Diajar Nyerat, Nyaliksik Diri, Ngéjah Badan)

MERDEKA BELAJAR, MENGAJAR YANG MENYENANGKAN


 


Saat ini, dunia pendidikan sedang ramai memperbincangkan konsep Merdeka Belajar yang dicetuskan oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan, sebagai filosofi perubahan dari metode pembelajaran yang terjadi selama ini. Menurut mas Nadim Makarim, ada dua alasan mengapa memilih Merdeka Belajar, terisnfirasi dari filsafat Ki Hadjar Dewantara yaitu kemerdekaan dan kemandirian.

Banyak reaksi yang timbul dari munculnya ide tersebut. Selain dari pakar pendidikan, reaksi paling ramai adalah dari kalangan guru dan murid, yang mengartikan sekilas dengan mengatakan merdeka belajar sama dengan bebas dari mengajar dan belajar, yang ujung-ujungnya mengajar semau gue bagi guru dan tak usah belajar bagi siswa. Padahal, bukan begitu yang dimaksud dengan merdeka belajar.

Adanya masa pandemi akibat covid-19 yang mengakibatkan Kegiatan Belajar Mengajar harus dilaksanakan dengan cara jarak jauh atau yang lebih dikenal dengan PJJ, tentunya menjadikan tantangan tersendiri buat para guru, terutama buat para guru di daerah, mengingat keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki anak maupun guru. Tidak dipungkiri oleh siapapun, bahwa dampak dari PJJ itu anak-anak ada yang stress, pusing, bosan, malas, sulit sosialisasi, dan susah lepas dari gadget. Untuk itu, dibutuhkan kreativitas guru untuk mencari cara bagaimana membuat pembelajaran yang menyenangkan agar anak tetap bahagia meski tidak tatap muka.

Surat Edaran mendikbud nomor nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam Masa darurat Penyebaran Covid19 menegaskan bahwa Belajar dari Rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan

Demikian juga dengan Surat Edaran Sekertaris Jenderal Mendikbud nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Virus Corona Disease (covid-19) menjelaskan bahwa Kegiatan BDR dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum, materi pembelajaran bersifat inklusif sesuai dengan usia dan jenjang pendidikan, konteks budaya, karakter dan jenis kekhususan peserta didik, serta aktivitas dan penugasan selama BDR dapat bervariasi antar daerah, satuan pendidikan, dan Peserta Didik sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses terhadap fasilitas BDR.

Selanjutnya, keputusan mendikbud nomor 719/P/2020 memberikan kebebasan kepada Satuan pendidikan dalam kondisi khusus untuk menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik yaitu tetap mengacu pada Kurikulum nasional berdasarkan permendikbud nomor 37 tahun 2008, menggunakan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang disederhanakan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, atau melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri.

Dari ketiga dasar hukum tersebut, dapat disimpulkan bahwa makna merdeka belajar adalah memberi kebebasan khususnya kepada guru untuk menentukan bagaimana sebaiknya melakukan pembelajaran yang baik dan bermakna. Guru yang sudah paham latar belakang dan karakter peserta didik melalu asesmen diagnostik hendaknya memperlakukan anak sesuai dengan karakteristik dan kemampuan peserta didik. Jangan menyamaratakan semua siswa dengan langsung memberi pembelajaran yang sama.

Saat ini pembelajaran sudah mulai dilaksanakan Tatap Muka. Meski masih dilakukan dengan cara terbatas, namun itu hendaknya jadi peluang serta merupakan kesempatan emas yang bisa dimanfaatkan oleh guru untuk berekspresi dalam melakukan berbagai upaya dengan penuh keikhlasan agar pembelajaran benar-benar menyenangkan. Senang bagi murid yang belajar, bahagia bagi guru yang mengajar. Karena sejatinya, apapun jika dilakukan dengan ikhlas, maka akan menghasilkan kebarokahan dan kebahagiaan di dalam hati.

 

Soreang, 30 Nopember 2021







Posting Komentar

0 Komentar